Jumat, 17 Juni 2016

PENGARUH KONDISI KEUANGAN,REPUTASI AUDITOR,DISCLOSURE, DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA PADA PENGUNGKAPAN OPINI AUDIT

Edit Posted by with No comments



Judul Penelitian : PENGARUH KONDISI KEUANGAN,REPUTASI AUDITOR,DISCLOSURE, DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA PADA PENGUNGKAPAN OPINI AUDIT
Penulis : AnitaRahayuningsih
Nama Jurnal : Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 11/No.1/Novmber 2014 : 25-37
Tahun Terbit : 2014




A.Latar Belakang Penelitian
                Suatu entitas bisnis dalam menjalankan usahanya tidak semata bertujuan untuk menghasilkan keuntungan optimal,tetapi juga bertujuan untuk kelangsungan hidup suatu perusahaan (going concern).Menurut Setiawan (2006) dalam Sentosa dan Wedari (2007),going concern sebagai asumsi bahwa perusahaan dapat mempertahankan hidupnya secara langsung akan mempengaruhi laporan keuangan.Jadi,jika laporan keuangan disusun dengan dasar going concern berarti diasumsikan perusahaan akan bertahan dalam jangka panjang.Berdasarkan laporan keuangan suatu perusahaan seorang auditor akan menilai apakah ada kesangsian atas kelangsungan hidup perusahaan.
Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan,kinerja keuangan,dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan pembuatan keputusan ekonomi(PSAK No.1,2009).Mckoewn et.al.(1991) menyatakan bahwa semakin kondisi keuangan perusahaan terganggu atau memburuk maka akan semakin besar kemungkinan perusahaan menerima opini audit going concern.
Pemberian status going concern berkaitan dengan reputasi auditor.Menurut Mirna 2007,reputasi auditor dipertaruhkan saat memberikan opini audit.Salah satu factor yang menjadi pertimbangan bagi auditor dalam memberikan opini going concern adalah disclosure.Pengungkapan laporan keuangan(disclosure) merupakan cara untuk menyampaikan informasi yang terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan.Pengungkapan sebagai lampiran pada laporan keuangan dapat dilihat dalam bentuk catatan kaki atau tambahan.Informasi yang disampaikan menyediakan penjelasan yang lebih lengkap mengenai posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.

B.Metode Penelitian
1.Variabel Penelitian
-Variabel terikat(dependent variable)
-Variabel bebas (Independent variable)
2.Populasi dan Sampel
-Purposive sampling
3.Metoda Analisis Data
- Analisis Statistik Deskriptif
- Uji Multikolinearitas
- Analisis Regresi Logistik
- Uji Kelayakan Model Regresi
- Overall Model Fit Test
- Koefisien Determinasi
- Uji Hipotesis

C.Hasil dan Pembahasan




Tabel 1. Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria


No.
Kriteria



Jumlah




Perusahaan terdaftar di BEI sampai tahun 2013

     45

1.


Perusahaan real estate and property yang terdaftar di BEI selama periode
    (7)



penelitian yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.



2.


Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan selama 5 (lima) tahun yaitu             
    (2)



tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.




3.


Perusahaan real estate and property memiliki data yang dibutuhkan secara
    (0)



lengkap selama periode tahun 2009 sampai dengan tahun 2013.



Jumlah sampel perusahaan


     36

Jumlah pengamatan penelitian (5 tahun)


     180

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014





















Tabel 2. Statistik Deskriptif









Descriptive Statistics









N
Min
Max
Mean


KK

180
,14
45,36
3,1630



RA

180
0
1
,52



DC

180
,375
1,000
,71886



OATS
180
0
1
,79



GCO

180
0
1
,42



Valid N (listwise)
180






Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014






Nilai rata-rata kondisi keuangan perusahaan (KK) sebesar 3,1630 dengan nilai minimal 0,14 dan nilai maksimal 45,36.Variabel reputasi auditor (RA) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,52 lebih besar dari 0,50 menunjukkan bahwa reputasi auditor dengan kode 1,yakni KAP yang berafiliasi dengan Big four lebih banyak muncul dari 180 perusahaan sampel.Nilai rata-rata disclosure (DC) positif yaitu sebesar 0,71886 dengan nilai minimum 0,375bdan nilai maksimum 1,000.Variabel opini audit tahun sebelumnya (OATS) memiliki nilai rata-rata sebesar 0,79 yang lebih besar dari 0,50 menunjukkan bahwa opini audit tahun sebelumnya dengan kode 1,yaitu yang menerima opini audit going concern lebih
banyak muncul dari 180 perusahaan sampel.Nilai rata-rata variable opini audit going concern (GCO) sebesar0,42 yang lebih kecil dari 0,50 meunjukkan bahwa opini audit dengan kode 1,yakni opini audit going concern lebih sedikit muncul dari 180 perusahaan sampel yang diteliti.


Uji multikolinieritas

Tabel 3. Uji Korelasi KK, RA DC dan OATS










KK
RA
DC
OATS

Pearson Correlation
1
.196**
.203**
.117
KK
Sig. (2-tailed)

.008
.006
.119

N
180
180
180
180

Pearson Correlation
.196**
1

.462**
.257**
RA
Sig. (2-tailed)
.008


.000
.001

N
180
180
180
180
DC
Pearson Correlation
.203**
.462**

1
.135

Sig. (2-tailed)
.006
.000

.070

N
180
180
180
180
OATS
Pearson Correlation
.117
.257**
.135
1

Sig. (2-tailed)
.119
.001
.070


N
180
180
180
180








Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014




Pada tabel 3 di atas menunjukan bahwa korelasi antara variabel yang tertinggi antara Reputasi Auditor (RA) dan Disclosure (DC) sebesar 0.462 sedangkan terendah terjadi antara Kondisi Keuangan (KK) dengan OATS sebesar 0.117. karena tidak terdapat nilai korelasi > 0.8 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinieritas dari variabel-variabel independennya.


Analisi Regresi Logistik

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Kondisi Keuangan,Reputasi Auditor,Disclosure dan OATS terhadap GCO dapat diketahui dari nilai Wald pada table 4 dibawah ini.

Tabel 4. Nilai Wald, Signifikansi dan Exp (B)


Variables in the Equation





B
S.E.
Wald
df
Sig.
Exp(B)

KK
-,004
,026
,022
1
,883
,996

RA
1,055
,377
7,823
1
,005
2,873
Step 1a
DC
1,643
,757
4,713
1
,030
5,169

OATS
1,531
,533
8,264
1
,004
4,622

Constant
-3,377
,715
22,315
1
,000
,034
a. Variable(s) entered on step 1: KK, RA, DC, OATS.




Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014


                                           

Dari exp(B) pada Reputasi Auditor (RA) sebesar 2.873,hal ini menunjukkan bahwa penggunaan KAP yang berafiliasi internasional berpengaruh terhadap GCO sebesar 2.873 kali lebih dibandingkan audit laporan keuangan yang tidak menggunakan KAP besar.   
             Nilai exp(B) pada Disclosure(DC) sebesar 5.169 menunjukkan bahwa pengungkapan informasi laporan keuangan yang transparan berpengaruh terhadap GCO sebesar 5.169 kali lebih dibandingkan laporan keuangan yang tidak mengungkapkan secara transparan.
             Nilai exp(B) pada OATS sebesar 4.622,menunjukkan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh sebesar 4.622 kali lebih terhadap GCO.

Uji Kelayakan Model Regresi
             Hosmer dan Lemeshow menguji kebaikan model (goodness of fit) apakah odel regresi logistic menggunakan 4 variabel independen.

Tabel 5. Hosmer dan Lemeshow Test






Step
Chi-square
Df

Sig.
1
9.405
8

.309
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014
Uji chi-square Hosmer dan Lemeshow test diperoleh nilai sebesar 9.405 dan signifikansi 0.309 > 0.05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak,artinya dapat dikatakan bahwa model cukup menjelaskan data atau model memiliki goodness of fit sehingga layak diterima.

Overall Model Fit Test

                Penilaian model fit dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2log likelihood (-2LL) pada awal (Blog number = 0),dimana model hanya memasukkan nilai –log likelihood (-2LL) pada akhir (Block Number=1),dimana model memasukkan konstanta dan variable bebas.



Tabel 6. Overall Model Fit Test (Step 0)





Iteration Historya,b,c

Iteration



-2 Log likelihood
Coefficients




Constant


1
245,160
-,311
Step 0
2
245,160
-,314
3
245,160
-,314

a.    Constant is included in the model.


b.    Initial -2 Log Likelihood: 245,160

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014




Pada table 6 ditujukkan uji kelayakan dengan memperhatikan angka pada awal -2 Log Likelihood (LL) block Number = 0,sebesar 245,160.


Tabel 7. Overall Model Fit Test (Step 1)


Iteration Historya,b,c,d
Iteration

-2 Log likelihood

1
206,677

2
205,027
Step 1
3
204,996

4
204,995
5
204,995

a.    Method: Enter

b.    Constant is included in the model.


c.    Initial -2 Log Likelihood: 245,160


d.    Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.


Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014



Pada table 7 ditujukkan uji kelayakan dengan memperhatikan angka pada awal -2 Log Likelihood (LL) block Number = 0,sebesar 245,160.



                   Tabel 8. Overall Model Fit Test (Step 1)



Model Summary





Step
-2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1
204,995a
,200
,269



a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014

Pada table 8 angka pada -2 Log Likelihood (LL) block Number = 1,sebesar 204,995 menunjukkan terjadinya penurunan nilai -2 Log Likelihood di block 0 dan block 1 sebesar 245,160-204,995 = 40,165.Dikarenakan nilai -2LL Block number = 0 > nilai -2LL block number = 1,maka menunjukkan model regresi yang baik.

Koefisien Determinasi
             Pengujian Cox & Snell dan Nagelkerke R-Square menunjukkan proporsi varians pada GCO yang mampu dijelaskan oleh 4 variabel yaitu Kondisi keuangan,Reputasi Auditor (RA),Disclosure dan Opini Audit tahun sebelumnya (OATS).


Tabel 9. Cox & Snell R dan Nagelkerke R-Square


Model Summary





Step
-2 Log
likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
1
204,995a
,200
,269

a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than ,001.
Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014

Nilai  -2 Log Likelihood diperoleh sebesar 204.995,nilai Cox & Snell R-Square sebesar 0.200 dan Nagelkerke R-Square sebesar 0.269.Nilai tersebut dapat diartikan bahwa variable Kondisi keuangan,Reputasi Auditor,Disclosure dan OATS mampu menjelaskan varian variable opini going
concern (GCO) sebesar 20% dan 26.9 %.


Uji Hipotesis
Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara Kondisi Keuangan,Reputasi Auditor,Disclosure dan OATS terhadap GCO dapat diketahui dari nilai Wald.

Tabel 10. Nilai Wald, Signifikansi dan Exp (B)



B
Wald
Df
Sig.

KK
-.004
.022
1
.883

RA
1.055
7.823
1
.005
Step 1a
DC
1.643
4.713
1
.030

OATS
1.531
8.264
1
.004

Constant
-3.377
22.315
1
.000

a. Variable(s) entered on step 1: KK, RA, DC, OATS.

Sumber : Data Sekunder yang diolah, 2014


Nilai Wald variable Kondisi Keuangan (KK) sebesar 0.022 dengan signifikansi 0.883,variable Reputasi Auditor (RA) sebesar 7.823 dengan signifikansi 0.005,variable Disclosure (DC) sebesar 4.713 dengan signifikansi 0.030 dan OATS sebesar 8.264 dengan signifikansi 0.004.Karena nilai Wald Reputasi Auditor (RA)  sebesar 7.823 (Wald) > 1.97t (table),Disclosure dan OATS juga > 1.97 maka keputusan tolak hipotesis nol.Hal ini membuktikan bahwa secara parsial Reputasi Auditor,Disclosure dan OATS berpengaruh signifikan terhadap GCO.
Sedangkan variable Kondisi Keuangan (KK) nilai Wald yang diperoleh hanya 0.022 dan signifikansi 0.883.Karena nilai Wald 0.022 < 1,97t (table) dan signifikansi 0.883 > 0.05 maka keputusan menerima hipotesis nol bahwa tidak terdapat pengaruh Kondisi Keuangan terhadap GCO.

Pengaruh Kondisi Keuangan terhadap Pengungkapan Opini Audit Going Concern
Hipotesis pertama menyatakan bahwa kondisi keuangan dimungkinkan mempengaruhi pengungkapan opini audit going concern.Hasil penelitian menemukan bahwa kondisi keuangan perusahaan yang diukur dengan model prediksi kebangkrutan Altman Zscore tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern.

Pengaruh Reputasi Auditor terhadap Pengungkapan Opini Audit Going Concern
                Hipotesis kedua menyatakan bahwa reputasi auditor dimungkinkan mempengaruhi pengungkapan opini audit going concern.Hasil penelitian menemukan bahwa reputasi auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan opini audit going concern.

Pengaruh Disclosure terhadap Pengungkapan Opini Audit Going Concern
                Hipotesis ketiga menyatakan bahwa disclosure dimungkinkan mempengaruhi pengungkapan opini audit going concern.Hasil penelitian menemukan bahwa disclosure berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan opini audit going concern.

Pengaruh Opini Audit Tahun Sebelumnya terhadap Pengungkapan Opini Audit Going Concern
                Hipotesis keempat menyatakan bahwa opini audit tahun sebelumnya dimungkinkan mempengaruhi pengungkapan opini audit going concern.Hasil penelitian menemukan bahwa opini audit tahun sebelumnya berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan opini audit going concern.










0 komentar:

Posting Komentar