Judul Penelitian : Pengaruh Profitabilitas,Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Saham Publik pada Pengungkapan CSR
Penulis : Gusti Ayu Dyah Indraswari, Ida Bagus Putra Astika
Nama Jurnal : E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014): 816-828
Tahun Terbit : 2014
Sumber : data diolah, 2014
Penulis : Gusti Ayu Dyah Indraswari, Ida Bagus Putra Astika
Nama Jurnal : E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014): 816-828
Tahun Terbit : 2014
A.Latar
Belakang Penelitian
Semakin
perusahaan besar yang berkembang saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa
lingkungan sosial sangat memegang peranan penting dalam hal tersebut, sehingga
semakin banyaknya tuntutan yang diperoleh perusahaan baik dari lingkungan
sosial juga lingkungan masyarakat. Kadang kala banyak perusahaan yang tidak
memperhatikan hal ini dan melalaikannya, tanpa menyadari bahwa peran lingkungan
akan sangat mempengaruhi berlangsungnya perusahaan tersebut. Masyarakat membutuhkan
informasi mengenai aktivitas sosial yang dilakukan perusahaan, sehingga
masyarakat dapat mengetahui kontribusi apa yang perusahaan berikan pada
masyarakat. Saat ini banyak sekali perusahaan swasta yang mengembangkan Corporate
Sosial Responsibility (CSR). Diterapkannya CSR bukan dianggap sebagai cost
lagi, namun dijadikan sebagai investasi.
Dengan melakukan pengungkapan CSR, perusahaan akan dapat menumbuhkan
kepercayaan pada masyarakat, sehingga dengan respon yang positif itu maka
perusahaan akan dapat meningkatkan kekuatan keuangannya untuk jangka oanjang.
Saat ini, mulai banyak tumbuhnya perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh
masyarakat (public). Kondisi ini menjadikan pengungkapan CSR menjadi
putus, karena publik atau masyarakat memiliki hak pada perusahaan dan
perusahaan memiliki kewajiban untuk melaporkan atau memberikan informasi
mengenai keadaan perusahaan.
B.METODE
PENELITIAN
1.Metode
purposive sampling
2.Analisis
regresi linier berganda
C.Hasil
Penelitian
Berdasarkan
teknik penentuan sampel yang digunakan, maka diperoleh 11 perusahaan makanan
dan minuman yang memenuhi kriteria peneliti selama periode 2010-2012. Sehingga
jumlah sampel yang diperoleh adalah 33 sampel. Tabel hasil uji asumsi klasik
tersebut lebih jelasnya ditunjukkan pada Tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1.
Analisis
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std.Deviation
CSRDI 33 ,24 ,92 ,6097 ,18131
ROA 33 ,00 1510,88 59,4645 270,29406
SIZE 33 25,41 33,15 28,3476 2,02887
KSP 33 ,00 174,70 8,4306 34,41738
Valid N(listwise)33
Sumber: data diolah, 2014
Statistik
deskriptif menunjukan nilai minimum, nilai maksimum, mean, dan standar deviasi
masing – masing variabel. Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa variable
CSRDI memiliki nilai terendah 0,24, nilai maksimum 0,92, mean 0,6097, serta
standar deviasi 0,18131. Hal ini menunjukan bahwa rata – rata tanggung jawab
perusahaan terhadap lingkungan fisik dan sosialnya cukup tinggi, sehingga
perusahaan mengharapkan respon positif dari investor dengan adanya peningkatan
harga
jumlah saham. Variabel profitabilitas memiliki nilai terendah 0,00, nilai
makismum 1510,88, mean 59,4645, dan standar deviasi 270,29406. Variable SIZE
memiliki nilai terendah 25,41, nilai makismum 33,15, mean 28,3475 serta standar
deviasi 2,02887. Variable kepemilikan saham public memilki nilai minimum 0,00,
nilai maksimum 174,70, serta standar deviasi 34,41738.
Tabel 2.
Uji
Heteroskedastisitas
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std.Error Beta t Sig.
1
(Constant) ,223 ,220 1,016 ,318
ROA -,025 ,014 -,318 -1,773 ,087
SIZE ,079 ,102 ,142 ,776 ,444
KSP -,004 ,008 -,094 -,508 ,616Sumber : data diolah, 2014
Berdasarkan
Tabel 2 terlihat bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas (profitabilitas,
ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham publik) terhadap absolute residual,
yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi dari setiap variabel yang diuji lebih
dari 0,05. Dengan demikian, model yang dibuat tidak mengandung gejala
heteroskedatisitas.
Tabel 3.
Uji
Multikolinearitas
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity
Statistics
Model B Std.Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant)
1,383 ,370
3,735 ,001
ROA ,053 ,024 , 348 2,187 ,037 ,968 1,033
SIZE ,434 , 172 ,411 2,524 ,018 ,926 1,080
KSP -,030 ,013 -,376 -2,273 ,031 ,898 1,113
Sumber : data diolah, 2014.
Berdasarkan
Tabel 3, seluruh variable bebas yang ada pada penelitian ini diperoleh nilai tolerance
diatas 0,1 serta VIF di bawah 10 yang berarti tidak terdapat multikolinearitas.
Nilai
Durbin-Watson yang diperoleh yaitu 2,229. Nilai tersebut akan
dibandingkan dengan nilai tabel dengan tingkat signifikansi 5%, dimana nilai dU
untuk jumlah sampel 33 dengan variabel bebas adalah 1,574.maka nilai 4 – dU
adalah 2,426.
Tabel 4.
Analisis
Regresi Berganda
Variabel
|
Koevisien
|
T
|
Sig.
|
Regresi
(B)
|
|||
ROA
|
0,053
|
2,187
|
0,037
|
SIZE
|
0,434
|
2,524
|
0,018
|
KSP
|
-0,030
|
-2.273
|
0,031
|
Sumber: data diolah, 2014
Koefisien
regresi variabel profitabilitas (ROA) sebesar 0,053, artinya jika variabel independen
lain nilainya tetap dan profitabilitas mengalami kenaikan 1
satuan,
maka tingkat pengungkaan CSR pada perusahaan mengalami peningkatan sebesar
0,053 pengungkapan. Koefisien bernilai positif ini berarti bahwa profitabilitas
memiliki pengaruh yang positif terhadap jumlah pengungkapan CSR yang dilakukan
peusahaan masyarakat . Semakin tinggi tingkat profitabilitas maka semakin besar
tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan perusahaan.
Koefisien regresi untuk ukuran perusahaan (SIZE) sebesar
0,434, Koefisien regresi variable SIZE bertanda positif sebesar 0,434. Hal ini
berarti bahwa apabila variabel ukuran perusahaan meningkat atau bertambah satu
satuan, maka akan meningkatkan CSR. Semakin besar ukuran perusahaan maka
semakin besar tingkat pengungkapan CSR yang dilakukan oleh perusahaan.
Koefisien regresi untuk kepemilikan saham publik (KSP)
sebesar -0,030. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif
antara kepemilikan saham publik dengan jumlah tingkatan pengungkapan CSR
perusahaan. Naik atau turunnya tingkat kepemilikansahampublik tidak
mempengaruhi tinkat pengungkapan CSR, hal itu disebabkan karena masih sangat
kurangnya perhatian perusahaan terhadap pemilik saham publik.
0 komentar:
Posting Komentar